Apa itu Evaluasi Heuristik?

Evaluasi heuristik adalah metode pengujian program komputer untuk mengidentifikasi masalah dalam desain antarmuka pengguna. Ini adalah salah satu cara untuk mengukur seberapa baik pengguna manusia dapat berinteraksi dengan komputer sambil menggunakan perangkat lunak tertentu. Metode ini dikembangkan oleh Jakob Nielsen, seorang konsultan di bidang usability engineering.

Prinsip evaluasi heuristik

  • Visibilitas status sistem - Perangkat lunak harus selalu membuat pengguna mengetahui apa yang sedang terjadi, dan memberikan umpan balik kepada tindakan pengguna dalam periode waktu yang wajar.
  • Korespondensi antara sistem dan dunia nyata - Perangkat lunak harus "berbicara dalam bahasa pengguna" - harus menggunakan kata, frasa, dan konsep yang akrab bagi pengguna. Informasi harus disajikan dengan menggunakan konvensi dunia nyata, dalam urutan yang logis dan dapat dipahami.
  • Kontrol dan kebebasan pengguna - Pengguna yang melakukan kesalahan dengan menggunakan program ini secara tidak benar harus memiliki "pintu darurat" yang ditandai dengan jelas untuk meninggalkan kondisi yang tidak diinginkan tanpa ketidaknyamanan yang luas. Program harus mendukung fungsi undo dan redo.
  • Konsistensi dan standar - Pengguna tidak perlu bertanya-tanya apakah kata-kata, situasi, atau tindakan yang berbeda memiliki arti yang sama. Kebaktian yang mapan harus diikuti.
  • Pencegahan kesalahan - Kondisi yang dapat menyebabkan kesalahan harus diantisipasi dan ditangani secara cerdas. Pengguna harus diberi pesan konfirmasi jika tindakan yang akan mereka ambil dapat menghasilkan kesalahan.
  • Pengakuan alih-alih mengingat - Pengguna harus mengingat hal-hal sesedikit mungkin untuk menggunakan program secara efisien. Objek, tindakan, dan opsi harus dibuat terlihat jika memungkinkan. Petunjuk cara menggunakan sistem harus terlihat atau mudah diambil.
  • Fleksibilitas dan efisiensi penggunaan - Sistem harus melayani pengguna yang berpengalaman, memberi mereka pilihan untuk mempercepat penggunaan sistem melalui pintasan atau makro.
  • Desain estetika dan minimalis - Dialog tidak boleh mengandung informasi yang tidak relevan atau tidak jelas.
  • Bantu pengguna mengenali, mendiagnosis, dan memulihkan dari kesalahan - Pesan kesalahan harus diutarakan dalam bahasa yang membantu dan bukan kode kesalahan. Kesalahan harus diidentifikasi dan diindikasikan dengan tepat, dengan saran konstruktif untuk solusi.
  • Bantuan dan dokumentasi - Dokumentasi harus mudah dicari, fokus pada perspektif pengguna, daftar langkah konkret yang harus diambil, dan tidak terlalu besar.

Dalam proses evaluasi, masing-masing heuristik ini biasanya dikaitkan dengan nilai numerik, dan pengguna diminta untuk memberikan umpan balik, menilai setiap aspek dari pengalaman pengguna. Umpan balik ini kemudian diberikan kepada pengembang untuk membantu mereka meningkatkan perangkat lunak.

Istilah pemrograman, Uji, Pengalaman pengguna